THE LAST ROOM



Fotografer: Agung Kuncahya Bayuaji
Lokasi: Jalan Kelenteng, Kota Tua Padang

Dalam bilik, di tengah hingar bingar kawasan Kalijodo, ada suara tersembunyi tentang mimpi, kerinduan dan doa kepada Sang Khalik. Sebuah catatan visual dan curahan hati para penghuni kepada Yang Esa atas lelaku hidup. Dan ornamen itupun adalah pelipur lara bagi para penghuni atas lakon kehidupan  yang mereka perankan.

THE COME FOR THE FLOWER

Fotografer: Aji Susanto Anom
Lokasi: Jalan Kelenteng, Kota Tua Padang

Mitos-mitos mistis bagi orang yang tumbuh besar tak jauh dari keraton jawa adalah suatu klangenan yang sedikit banyak memberi makna dalam kehidupan saya. Fenomena burung-burung malam ini penuh dengan misteri. Burung-burung malam ini memberi saya arti untuk pulang, setiap malam, dan bertemu mereka lagi.

KESEHARIAN ANAK-ANAK ORANG RIMBA

Fotografer: Aleks Masri
Lokasi: Jalan Kelenteng, Kota Tua Padang

Tingkah anak-anak Orang Rimba di rimba Sumatra membawa saya pada ingatan masa kecil saya. Betapa menyenangkan bisa bermain dengan apa saja. Dari permainan, mereka diajarkan tentang nilai-nilai kehidupan. Diajari tentang hutan dan segala isinya. Tentang alam dan bagaimana menjaganya.

MENANTI KEBEBASAN DI TAHANAN YANG SESAK

Fotografer: Andri Ginting
Lokasi: Jalan Kelenteng, Kota Tua Padang

Menjalani masa hukuman di rumah tahanan yang padat dan sesak menuntut para warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Lubuk Pakam harus pintar menciptakan hiburan agar tak tertekan dengan keadaan. Bermain musik dan bernyanyi adalah yang kerap dilakukan warga binaan. Meski dibatasi mereka sangat menikmati.

STIKER USANG PARA KANDIDAT

Fotografer: Devie Koerniawan
Lokasi: Jalan Kelenteng, Kota Tua Padang

Pesta demokrasi selalu meninggalkan jejak. Salah satunya melalui stiker-stiker kampanye para kandidat. Dari stiker yang tertinggal, kita bisa mengorek ingatan tentang siapa sosok-sosok yang sedang berjaya, pernah berkuasa atau justru telah hilang di telan usia. Padanya kita juga bisa belajar bahwa musuh tak selamanya menjadi musuh, dan kawan suatu saat akan menjadi lawan.

MENYELAMATKAN PAUS TERDAMPAR

Fotografer: Fahreza Ahmad
Lokasi: Jalan Batang Arau, Kota Tua Padang

Pasang surut air laut menjadikan waktu penyelamatan menjadi terbatas. Stres akibat terdampar berdampak pada kegagalan organ tubuh yang mengakibatkan kematian. Empat dari sepuluh paus sperma yang terdampar di Pantai Ujong Kareung, Provinsi Aceh, mati keesokan paginya setelah enam paus lainnya berhasil dikembalikan ke perairan dalam.

NOMOPHOBIA

Fotografer: Fajri Azhari
Lokasi: Jalan Kelenteng, Kota Tua Padang

Para pengguna gawai yang hyperactive biasanya kurang berinteraksi dengan hal-hal terdekat di sekitar mereka. Tidak hanya itu, banyak orang tua yang membebaskan anaknya menggunakan gawai. Padahal, ada dampak negatif ketika gawai digunakan secara berlebihan oleh anak-anak.

DAILY THOUGHTS

Fotografer: Inesa Usman
Lokasi: Bat & Arrow, Kota Tua Padang

Dengan memasangkan objek-objek yang terlihat tidak berhubungan, seperti benda-benda yang biasanya ditemukan di ruang tamu atau dapur milik seseorang, saya mencoba menggambarkan esensi spiritual yang menghubungkan objek tersebut. Tujuannya adalah untuk merespon suasana hati dan melihat hasil yang muncul setelah menggabungkan keduanya.

MENYUSUN TEMAN

Fotografer: Muhamad Fadhil Indra
Lokasi: Jalan Batang Arau, Kota Tua Padang

Sedih, senang, humor sekian dari banyak cerita yang bias kita ceritakan dengan orang terdekat kita. Begitu juga dengan barang ataupun benda yang ada disekitar kita, yang awalnya terlihat biasa tetapi menggabungkan dengan benda tersebut dengan orang terdekat kita menjadikan suatu hal yang menarik.

BERTAHAN DAN MATI PERLAHAN

Fotografer: Muhammad Arif
Lokasi: Jalan Kelenteng, Kota Tua Padang

Anak-anak itu tumbuh di tanah yang tidak mereka kenal. Tidak ada ruang bermain yang terhampar luas seperti di desa. Mereka pun tak punya identitas dan tak mendapatkan pengakuan dari kota ini. Mereka tidak lahir disini. Namun, mereka menempati ruang sempit dan pengap yang di Jakarta disebut rumah.

PANYIK & MANEK: THE LAST WAR

Fotografer: Muhammad Ridwan
Lokasi: Bat & Arrow, Kota Tua Padang

Mereka bertemu sebelum masa perang, berpisah karena perang. Seusai perang mereka menikah. Memutuskan membina rumah tangga pasca perang bukanlah perkara mudah. Entah apa yang membuat mereka begitu kuat atau seperti apa hidup mereka dulu hingga sekuat ini masih jadi tanda tanya di benakku. Rasanya cinta terlalu sederhana untuk menerjemahkan itu semua.

INGATAN-INGATAN

Fotografer: Putu Sayoga
Lokasi: Bat & Arrow, Kota Tua Padang

Proyek ini adalah sebuah romantisme kehidupan saya waktu dulu hidup di desa. Sebuah upaya melihat kembali ingatan-ingatan masa kecil dan remaja saya di kampung kelahiran  yang mulai berubah.

KEPUTUSAN DAN MASA LALU

Fotografer: Randy Azhari
Lokasi: Bat & Arrow, Kota Tua Padang

Di Jakarta saya menyimpan kerinduan pada kampung halaman. Namun, kampung halaman saya ini telah benar-benar berubah. Kota Bukittinggi hari ini tidak sama seperti kota yang saya lihat di masa kecil dulu. Hanya Jam Gadang yang masih setia di jantung Bukittinggi. Tanah kelahiran ini, sekarang menjadi masa lalu bagi saya.

CATATAN MAFIASANTRI

Fotografer: Raudhatul Jumala & Riska Munawarah
Lokasi: Bat & Arrow, Kota Tua Padang

Kami adalah Mafiasantri. Kehidupan di asrama dimulai pukul 16.00 hingga 22.00 WIB. Para anggota Mafiasantri acap dirudung insomnia kala malam. Akibatnya, kami sering lupa untuk subuh berjamaah, bangun kesiangan, dan berharap tidak ketinggalan kuliah. Bagi kami, asrama adalah penjara suci.

DI JOU AU MULAK

Fotografer: Sefta Andrea Hutauruk
Lokasi: Bat & Arrow, Kota Tua Padang

“Dijou au mulak inang, da tu Rura Silindung, disi do paimahon inang, da na lambok malilung”. Sepenggal lirik lagu itu menguak memori tentang kampung halamanku. Tempat yang selalu ku rindukan sejauh apapun berjalan. Tanah yang selalu memanggil pulang. Rura Silindung; rumahku, kampung halamanku.

WE MISS NATURE

Fotografer: Zulfikar Iqbal
Lokasi: Jalan Kelenteng, Kota Tua Padang

Jakarta adalah kota metropolis dengan hutan-hutan beton. Kekurangan lahan hijau membuat masyarakat menyiasatinya dengan gambar bentang alam hijau sudut-sudut kota. Gambar bentang alam hijau ini ditaruh di ruang publik. Ini sebuah refleksi masyarakat kota yang merindukan akan alam.